top of page
Search
  • web20pesona

Rumah Adat Bengkulu



Indonesia memang memiliki banyak sekali warisan budaya yang unik dan memiliki filosofi masing-masing. Salah satunya adalah arsitektur dari rumah adat Bengkulu.

rumah ini biasanya digunakan sebagai tempat untuk melakukan acara adat masyarakat Bengkulu. Rumah ini memiliki bahan dasar kayu dan dibangun tinggi agar menghindari serangan binatang buas.

Rumah Adat dari Bengkulu

Rumah ini dinamakan sebagai Bumbungan Tinggi atau Bubungan Lima. Secara umum, rumah ini merupakan rumah panggung yang ditopang oleh beberapa tiang.

Nama Bumbungan Lima berasal dari bentuk atapnya yang menyerupai limas. Selain Bubungan Lima, rumah ini juga kerap kali disebut sebagai Bubungan Haji, Bubungan Limas, atau Bubungan Jembatan.

Struktur Bangunan Rumah Bubungan Lima

Bengkulu merupakan salah satu provinsi yang kerap terjadi gempa. Karena itu, desain rumah adat yang ada di provinsi ini disesuakan dengan kondisi tersebut.

Rumah ini dibangun berbentuk seperti panggung dan di desain untuk tahan terhadap goncangan gempa. Desain antai gempa dapat kalian lihat melalui 15 buah tiang yang tingginya mencapai 1,8 meter.


Tiang tersebut ditumpangkan ke atas batu datar yang besar. Fungsinya adalah untuk meredam goncangan gempa. Selain itu, penggunaan batu datar tersebut juga untuk mencegah lapuknya tiang.


Umumnya, rumah ini terbuat dari batu kemuning atau kayu balam. Karakter kayu ini lentur namun tahan ratusan tahun sehingga dipilih sebagai material utama.

Bagian lantai rumah terbuat dari papan yang telah diserut dengan halus. Bagian atapnya terbuat dari ijuk pohon enau atau sirap.


Pada bagian depan rumah terdapat tangga. Jumlah anak tangganya harus selalu ganjil mengikuti kepercayaan masyarakat setempat.

Bagian Rumah Bubungan Lima


1.Bagian Atas

Bagian atas rumah ini merupakan atap yang terbuat dari ijuk atau bambu. Namun, dalam perkembangannya sudah banyak juga yang menggunakan seng sebagai atap.

Pecu atau pelapon rumah ini terbuat dari papan atau pelupuh bambu. Balok-balok kayu yang menghubungkan bagian atas dengan rumah dinamakan peran. Kasau yang menempel dengan kap berfungsi sebagai tempat menempelnya atap.

2.Bagian Tengah

Bagian tengah bangunan terdiri dari kosen atau kerangka rumah dari kayu balam. Dindingnya terbuat dari papan atau pelupuh. Jendelanya berbentuk ram atau biasa. Ada juga tulusi atau lubang angin yang terletak di bagian atas jendela atau pintu.

Terdapat juga tiang penjuru, tiang penjuru halaman, dan tiang tengah. Selain itu, rumah ini memiliki bendok atau balok yang melentang di sepanjang dinding yang menghubungkan antar tiang sudut rumah.

3.Bagian Bawah

Bagian bawah rumah ini terbuat dari papan, peluph atau juga bilah bambu. Geladan terdiri dari 8 papan dim dengan lebar 50 cm dan dipasang sepanjang dinding luar atas balok.

Kijing merupakan penutup balok yang terletak di pinggir luar sepanjang dinding rumah. Ada juga tilan yang merupakan balok berukuran sedang yang berfungsi sebagai tempat menempelnya lantai.

Pada papan lantai terdapat juga Bidani yang dibuat dari bamboo tebal dengan dipasang melintang di papan lantai.

Fungsinya adalah untuk menaha serangan hewan liar dari bawah rumah. Pelupuh kamar tidur disusun sejajar dengan papan lantai. Lapik tiang yang merupakan batu datar sebagai pondasi tiap tiang rumah.

Itulah sedikit informasi mengenai rumah adat Bubungan Lima khas Bengkulu. Rumah ini masih sangat dijaga serta dirawat kelestariannya. Semoga artikel ini bermanfaat.

214 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page